Monday, November 5, 2012

Artikel : Kopi Tongkat Ali: Berbahaya atau Bermanfaat ?

0 comments

Kopi Tongkat Ali: Berbahaya atau Bermanfaat ?

Kopi, sebuah minuman yang sudah tidak asing lagi bagi kita saat ini. Kopi mulai ditanam sejak abad ke-7 dan bahkan bisa sebagai alat diplomasi, seperti Sultan Sulaiman dapat menaklukkan Hungaria karena jamuan kopi. Data menunjukkan bahwa 4 dari 5 Orang Amerika menghabiskan lebih dari 400 juta cangir kopi sehari. Orang skandinavia mengkonsumsi kopi dalam satu tahun sekitar 12kg/kapita. Orang Indonesia berapa ? Sayangnya, tak ada data. Tetapi, tak enak rasanya jika sehari saja, bagi pecinta atau bahkan pecandu kopi, tak menikmati beverage ini. 

Awalnya, kopi hanya terdiri dari 2 jenis: Robusta dan Arabica. Kemudian berkembang menjadi banyak jenis dan campurannya (bahkan lebih dari 100). Begitu pula cara dan tempat menikmatinya. Anda bisa menikmati kopi di warung-warung kopi atau di cafe dan restoran terkenal bahkan sekarang menjamur cafe-cafe khusus kopi yang berkelas. Saat ini kopi banyak diproduksi dengan berbagai sensasi dan campuran. Salah satunya adalah kopi dengan campuran herbal tertentu sehingga memiliki manfaat tambahan tertentu seperti Kopi Tongkat Ali.

Tongkat Ali sebenarnya bukan herba yang asing. Dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Pasak Bumi. Semua orang tahu bahwa inti dari pasak bumi lebih untuk aprosidiak, selain sebenarnya ada manfaat lain yaitu sebagai obat anti malaria dan pembangkit stamina. Bukan sekedar kepercayaan ataupun mitos, tetapi berbagai riset memang telah membuktikan khasiat/manfaat ekstrak tongkat ali bagi kesehatan kita, antara lain :


1. Penelitian University Science of Malaysia (Efek Tongkat Ali pada performa sexual tikus yang dikebiri). Hasil: pada hari ke-32, para tikus yang diberikan ekstrak Tongkat Ali meningkatkan hormon tumbuh sexual/testosteron dan para tikus itu menjadi aktif secara seksual. Jadi, Tongkat Ali berfungsi sebagai Aprosidiak (perangsang sex alami)

2. Penelitian University Science of Malaysia (Efek Tongkat Ali pada Otot pembangkit sex pada para tikus yang dikebiri). Hasil: Para tikus yang dikebiri dan diberikan Tongkat Ali lebih aktif karena otot pembangkit sex-nya berkembang dibandingkan dengan para tikus dikebiri yang tidak diberikan Tongkat Ali. 

3. Penelitian   School of Biosence and Biotechnology, National University of   Malaysia (Pengaruh Apoptosis Ekstrak Tongkat Ali). Hasil: Ekstrak   Tongkat Ali menunjukkan efek apoptosis (pembunuhan sel kanker) pada   sel-sel kanker MCF-7 (kanker payudara), selain juga dapat sebagai   terapi anti-borok (anti-ulcers). Artinya, Tongkat Ali juga bermanfaat sebagai anti kanker dan mempercepat pemulihan luka.

4.  Penelitian Department of Chemistry, national Cheng Kung University of Taiwan, Republik of China (Bahan Citotoxic dan Anti Malaria pada Akar Tongkat Ali). Hasil: Ekstrak Tongkat Ali memberikan sejumlah efek Cytotoxicity pada kanker paru dan juga payudara. Serta dapat memberikan efek terapi bagi penderita malaria.

5. Penelitian   Central Laboratory and Greenhouse Complex, Kasetsart University,   Kamphaeng sains Campus, Thailand (Peningkatan Aktivitas Anti Tumor dan Anti Parasit Quassinoid dari Tongkat Ali). Hasil: Komposisi aktif dari Quassinoid yang sangat tinggi pada Tongkat Ali dapat meningkatkan aktivitas anti tumor dan anti parasit (terutama malaria). Hasil uji juga sama pada Penelitian di negara lain (Malaysia). Tongkat  Ali juga baik untuk kesehatan ginjal yang normal.


Post a Comment