Sunday, November 4, 2012

kedelai dan menopause

0 comments
Kedelai dan Menopause

Semua wanita pasti akan melalui masa-masa puber, reproduksi dan akhirnya menopause. Menopause merupakan proses alami yang terjadi pada semua wanita akibat turunnya kadar estrogen dan terjadi pada tingkat ketika wanita berhenti ovulasi dan menstruasi. Banyak wanita melalui masa transisi ini tanpa mengalami ketidaknyamanan, namun ada juga sejumlah wanita yang mengalami gejala-gejala yang tidak nyaman. Menopause juga meningkatkan resiko penyakit jantung dan osteoporosis. Masa-masa pre-menopause dapat terjadi antara umur 45 ke 55 tahun, meskipun dapat terjadi juga diusia 40 tahun.

Salah satu gejala yang sangat mengganggu adalah Hot Flashes. Hot flashes terjadi karena perubahan hormonal yang menyebabkan pembuluh darah melebar dalam upaya untuk mendinginkan tubuh. Kebanyakan wanita kulitnya memerah atau berkeringat selama hot flashes. Menurut Jodi Anne Flaws, asisten profesor dari Departement of Epidemiology and Preventive Medicine, University of Maryland, diperkirakan ada 40-70% wanita menopause & pasca menopause yang mengalami sensasi panas kemerahan pada wajah.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa wanita Asia tidak menderita terlalu berlebihan akibat simptom/gejala menopause dan lebih sedikit menderita penyakit degeneratif kronis yang disebabkan menopause. Kebiasaan makan orang Asia menyebabkan adanya perbedaan ini, khususnya konsumsi kedelai dan produk-produk kedelai. Isoflavon yang terdapat dalam kedelai, terbukti dapat meniru peranan dari hormon wanita yaitu estrogen.

Estrogen berikatan dengan reseptor estrogen sebagai bagian dari aktivitas hormonal, menyebabkan serangkaian reaksi yang menguntungkan tubuh. Pada saat kadar hormon estrogen menurun, akan terdapat banyak kelebihan reseptor estrogen yang tidak terikat. Walaupun afinitasnya (daya ikat) tidak sebesar estrogen, isoflavon yang merupakan fitoestrogen dapat juga berikatan dengan reseptor tersebut. Jika tubuh mengkonsumsi isoflavon, misalnya dengan mengkonsumsi produk-produk kedelai, maka akan tejadi pengaruh pengikatan isoflavon dengan reseptor estrogen yang menghasilkan efek menguntungkan, sehingga mengurangi simptom menopause.

Susu Kedelai merupakan salah satu hasil olahan kacang kedelai yang baik dikonsumsi pada masa-masa pre-menopause atau pun pasca menopause karena tinggi kandungan isovlafonnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung nutrisi lain seperti protein, vitamin & mineral sehingga membantu mencukupi kebutuhan nutrisi harian anda.


Sumber

ebookpangan.com.2006

Majalah Health Today.Oktober 2004







Post a Comment