Sunday, November 4, 2012

susu dan Autisme

0 comments
Autis merupakan gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dalam hal perilaku, komunikasi dan interaksi social. Meskipun penyakit autis sudah banyak dibicarakan namun belum ada data yang lengkap tentang jumlah anak penderita autis di Indonesia. Tetapi di Pusat Penanganan Autis Terpadu Yayasan Ananda Karsa Mandiri (Yakari) saja, Juni Wati Rusly mengatakan penanganan anak penyandang autis mencapai 500 orang sejak berdirinya Yakari tahun 2000.

Ciri-ciri anak penyadang autis biasanya terjadi keterlambatan dalam hal komunikasi seperti berbicara sehingga anak autis harus terus dilatih berbicara dengan menggunakan media tertentu, selain itu juga mengalami gangguan interaksi sosial, mereka merasa seolah-olah hidup di duanianya sendiri. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab penyakit autis namun banyak para ahli menyebutkan autis disebabkan karena multifaktorial. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa autisme disebabkan oleh gangguan psikiatri/jiwa. Ahli lainnya berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh karena kombinasi makanan yang salah atau lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun.

Pengaturan makanan yang baik adalah kunci menjaga kondisi kesehatan penderita Autis. Ada beberapa makanan yang perlu dihindari bagi penderita autis yaitu makanan sumber gluten (tepung-tepungan) dan kasein (susu sapi). Salah satu alternatif pengganti susu sapi adalah dengan mengkonsumsi susu kedelai. Dari segi kandungan gizi, susu kedelai tidak kalah baiknya dengan susu sapi biasa. Susu kedelai mengandung tinggi protein dengan asam amino yang lengkap sehingga membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Selain itu susu kedelai juga rendah lemak dan bebas kolesterol sehingga ibu-ibu tidak perlu khawatir anaknya akan menjadi gemuk. Dengan mengkonsumsi susu kedelai secara rutin dan sesuai dengan anjuran maka kebutuhan gizi anak akan terpenuhi dibantu juga dengan makanan gizi seimbang.
(sumber : kkindonesia)



Post a Comment